I.
IDENTITAS USAHA
1.
Nama Usaha : “LANTHAK SAK PORE”
2.
Alamat : Kuripan
lor 3/15 Pekalongan Selatan
3.
Pemilik Usaha : Syarif, Eka,
Rahma
II.
ALASAN PEMILIHAN USAHA
1.
Latar belakang memilih usaha
Indonesia merupakan
negara agraris, yaitu masyarakatnya kebanyakan hidup dari bertani. Selain
menanam padi, para petani juga menanam tanaman palawija, seperti ketela pohon.
Ketela pohon
merupakan tanaman holtikultura. Disamping itu ketela pohon juga merupakan jenis
tanaman yang dapat diambil hasilnya tanpa mengenal musim. Ketela pohon sangat mudah
didapatkan, berbeda dengan buah-buahan lain yang mempunyai musim tertentu.
Selain itu harganya yang masih sangat murah dan banyak orang yang belum
memanfaatkannya sebagai produk makanan yang mempunyai nilai jual tinggi.
Berdasarkan hal
tersebut diatas, maka kami mencoba untuk memanfaatkan ketela pohon yang harganya murah menjadi
suatu jenis makanan yang mempunyai cita rasa tinggi. Jika pada umumnya ketela pohon (singkong) hanya diolah menjadi singkong rebus, singkong goreng, dan
kripik, maka kami mempunyai inisiatif lain yang berbeda, yaitu untuk dijadikan “lanthak”
Lanthak merupakan
makanan tradisional yang sekarang sudah mulai terpinggirkan oleh makanan modern. Dan jika pada umumnya lanthak
dipasaran hanya terdiri dari satu macam rasa, maka kami mencoba memproduksi lanthak yang beraneka rasa yang meliputi :
balado, pedas jahe,
gurih, manis. Sehingga menarik orang-orang untuk mengkonsumsinya dan juga mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
2.
Proses akan memulai usaha
Pada proses akan
memulai usaha ini pertama-tama kita akan mensurvey harga bahan baku, melihat
harga dan memilih bahan baku yang berkualitas baik. Kemudian kita akan
melakukan prospek pasar dan selanjutnya kita akan mempersiapkan alat-alat yang
dibutuhkan.
III.
PROGRAM PEMASARAN
1.
Konsep produk yang akan dijual, pasar sasaran yang ingin dilayani
Produk yang akan kami
jual adalah makanan ringan yang bermerk “LANTHAK SAK PORE”, makanan ringan ini
menyerupai keripik, tetapi berbeda cara pembuatan dan tentu saja berbeda
rasanya. kami akan menjualnya
dalam keadaan siap konsumsi, perkemasan berukuran 120 gram yang dikemas
menggunakan plastik ukuran 1 kg. Setiap lanthak yang sudah jadi, akan kami
lakukan pernyortiran, setelah itu akan kami beri label khusus sebagai upaya
profesionalisme. Di dalam label berisi : nama produk, masa kadaluarsa, tempat
produksi, macam rasa dan jargon.
Pasar sasaran yang
ingin kami layani adalah pasar kelas bawah, menengah dan atas. Karena lanthak
ini cocok untuk di konsumsi semua kalangan.
2. Daya Tahan Produk
Produk “lanthak
sak pore” ini bisa bertahan kurang lebih 2 bulan. Kualitas rasa dan
kerenyahannya tergantung pada kualitas bahan baku , ketebalan plastik yang
digunakan untuk mengemas, dan juga kerapatan dalam mengemas (di stepler /
menggunakan mesin press). Dan pada usaha
yang baru kita rintis ini masih menggunakan stepler, sehingga kita harus
benar-benar teliti dalam mengemas, harus rapi dan rapat, agar lanthak yang kita
produksi tidak cepat “mlempem”.
3.
Program pengenalan dan promosi
Dalam program
pengenalan dan promosi ini kami akan membagikan lanthak yang telah dibungkus plastik ukuran 1 ons
kepada 20 tetangga terdekat
Membagi
brosur dan memberikan sampel lanthak
sak pore
yang telah dibungkus plastik ukuran 1 kg untuk dinikmati teman satu kelas
bersama.
4.
Penetapan harga
Produk lanthak ini
kami patok dengan harga Rp 2500,- per kemasan.
5.
Distribusi/Penyampaian produknya.
Dalam pendistribusiannya ini kita akan mendistribusikan ke toko-toko,
distribusi ke pasar-pasar tradisional, dan distribusi ke minimarket.
6.
Perkiraan proyeksi penjualan
Kami prediksi dapat
mendistribusikan 5 kg lanthak
perhari yang bila dikemas
menjadi sekitar 41 bungkus.
IV.
PROGRAM PRODUKSI
1.
Peralatan yang digunakan untuk memproduksi
No
|
Peralatan
|
Harga (Rp)
|
1
|
Pisau
6
buah
@ Rp 3.000,-
|
18.000,-
|
2
|
Baskom
3 buah
@ Rp 5.000,-
|
15.000,-
|
3
|
Talenan
3
buah
@ Rp 3.000,-
|
9.000,-
|
4
|
Panci
besar 1 @ Rp
60.000,-
|
60.000,-
|
5
|
Timbangan
1
@ Rp 100.000,-
|
100.000,-
|
6
|
Ember
3 @ Rp 10.000,-
|
30.000,-
|
7
|
Sikat
cuci 3 @ Rp 3.000,-
|
9.000,-
|
8
|
Kompor
gas 1 @ Rp 150.000,-
|
150.000,-
|
9
|
Tabung
gas 1 @ Rp. 115.000
|
115.000,-
|
10
|
Centong
3 @ Rp 5.000,-
|
15.000,-
|
11
|
Straples
3 @ Rp15.000,-
|
45.000,-
|
12
|
10 Nampan Besar (tampah) @ Rp 10.000,-
|
100. 000,-
|
13
|
Wajan besar 1 @ Rp 50.000,-
|
50.000,-
|
14
|
Susuk 3 buah
@ Rp 3000,-
|
9000,-
|
15
|
Serok 3 buah @ Rp 5000,-
|
5000,-
|
16
|
Coek 1@ Rp 15.000,-
|
15.000,-
|
17
|
Parut 1 @ Rp 6.000,-
|
6.000,-
|
|
Jumlah
|
751.000
|
2.
Peralatan Habis
Pakai
No
|
Peralatan
|
Harga (Rp)
|
1
|
Plastik
ukuran 1 kg 10
@ 1bungkus @ Rp 4.000,-
|
40.000-
|
2
|
Kertas
label
|
20.000,-
|
3
|
Isi
straples 1 box besar
|
10.000,-
|
Jumlah
|
70.000,-
|
1.
Bahan-bahan
No
|
Bahan
|
Harga
|
1
|
Singkong 10 kg/ 30 hari @ Rp 1.500,-
|
450.000,-
|
2
|
Gula pasir 0.5 kg/30 hari @ Rp 5000
|
150.000,-
|
3
|
Bumbu yang meliputi jahe, cabe merah,
Daun jeruk, cabe setan, bawang putih
|
150.000,-
|
4
|
Minyak Goreng
|
300.000,-
|
5
|
Margarin
|
30.000,-
|
Jumlah
|
1.080.000,-
|
3.
Cara Produksi
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Mengupas singkong dengan menggunakan pisau
Mencuci singkong dengan menggunakan air dan
meniriskannya di ember
Merebus singkong dengan menggunakan panci
Setelah kurang lebih 15 menit, angkat singkong
dan tunggu sampai uapnya hilang dan tidak terlalu panas.
Mengiris singkong dengan ukuran panjang kurang
lebih 5cm, sedangkan
lebarnya tergantung pada diameter singkong
Menata irisan singkong satu demi satu ditampah
dan jangan sampai ada yang tertindih.
Menjemur irisan singkong yang telah diatata
ditampah sampai kering di bawah sinar matahari.
Sembari menunggu kering kita siapkan bumbu
balado pedas yang meliputi : 16 biji cabe setan, garam secukupnya (1 sdt), 15 butir bawang
putih, kita haluskan.
Setelah kering, panaskan minyak di wajan dan
kemudian goreng irisan singkong, setelah matang, angkat dan taruh di baskom.
Menyangrai bumbu balado setelah air yang
terkandung di dalam bumbu balado habis, berilah sedikit minyak panas.
Memasukan singkong yang telah digoreng ke bumbu
tadi, dan aduk hingga merata.
Mendiamkan beberapa saat agar suhu panas
menurun.
Mengemas dengan menggunakan plastik ukuran 1
kg, dan menimbang seberat 120 gram.
Memberi label dan menyetreples dengan rapi.
4.
Target produksi
Untuk produksi
lanthak ini, kami menargetkan 10 kg singkong basah untuk satu rasa dan satu kali
produksi, yang akan menjadi 5 kg lanthak siap konsumsi per harinya, jika nanti sudah mulai banyak yang berminat,
dalam sehari kami merencanakan tidak hanya memproduksi satu macam rasa saja,
tapi bisa dua atau tiga macam rasa setiap harinya.
V.
PROGRAM SUMBER DAYA
MANUSIA
1. Tenaga kerja yang digunakan dan keahlian yang dimiliki
Untuk usaha produksi “Lanthak Sak Pore” ini kami
kelola bertiga, dimana keahlian yang harus kami miliki adalah mampu memilih
bahan baku, proses produksi dan ahli dalam bidang pemasaran.
2. Sistem Penggajian
Dengan kami bertiga yang terjun langsung kelapangan
dalam proses produksi tidak ada system penggajian, tetapi kami menggunakan system
bagi hasil.
Dengan demikian akan menghemat biaya produksi dan
seluruh laba yang diperoleh dapat dinikmati bersama.
VI.
PROGRAM KEUANGAN
1.
Jumlah dana
investasi (peralatan dan modal kerja) yang dibutuhkan sebesar Rp 1.901.000,-
2. Sumber Dana
Dalam pengelolaan usaha ini kami
memperoleh modal dari kami
bertiga yaitu masing2 sebesar Rp 650.000,-
3. Biaya Produksi
Biaya
produksi yang dikeluarkan per bulan mencapai Rp 1.150.000
VII.
PROYEKSI KINERJA
1. Break Event Point
BEP
= biaya tetap
Harga
– biaya variabel
= 751.000
2500 – 934
=
751.000
1.566
=
479 bungkus.
Jadi bila kita dapat menjual 479 dalam 1 bulan, atau
15 bungkus dalam sehari maka kita tidak rugi juga tidak untung dan bila ingin
untung maka harus dapat menjual diatas 15 bungkus per hari.
2.
Proyeksi laba
rugi
Perhitungan laba per bulan :
1.230 (bungkus) x 2500 = 3. 075.000
Pemasukan
per bulan = 3. 075.000 -
Laba per bulan = 3.075.000 - 1.212. 600 = Rp
1.862.400
laba
harian = 1. 862. 400 : 30 = Rp 62. 080,-
Minimal
resiko 5% x Rp 62. 080,- = Rp 3.100,-
Jadi laba
bersih hariannya adalah = Rp 59.000,-
PROPOSAL USAHA
“LANTHAK SAK PORE”
Proposal ini disusun guna memenuhi
tugas:
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Drs. Akhmad Sakhowi, M.E
Disusun
oleh:
Syarif Edi
Hartanto
|
202 109 121
|
Rachmasari
|
202 109 135
|
Eka Nurkhasanah
|
202 109 143
|
Jurusan Tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar