MAKALAH
Bimbingan Identik dengan
Pendidikan
Disusun untuk memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Bimbingan dan Penyuluhan
Dosen Pengampu : Atiyatul
Maula M.Psi
Disusun Oleh :
Eka Nur Khasanah
|
202 109 143
|
||
Nurhidayah
Maslikhah
|
202 109 139
202 109
202 109
|
1.
Pengertian
Bimbingan pendidikan
terdiri dari dua kata, yaitu Bimbingan dan Pendidikan. Untuk memahami secara
komprehensif mengenai bimbingan pendidikan di institusi pendidikan harus
dipahami terlebih dahulu istilah demi istilah tersebut satu demi satu.
Bimbingan secara
etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance yang berasal
dari kata kerja guide yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing menuntun
ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya maka secara umum bimbingan dapat di
artikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.[1]
Bimbingan pendidikan adalah bimbingan yang bertujuan
untuk membantu murid dalam menghadapi dan memecahkan masalah – masalah dalam
pendidikan pada khususnya.[2]
2.
Ciri – ciri
Bimbingan Pendidikan
a.
Bimbingan
merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sehingga bantuan itu diberikan
secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu.
Dengan demikian, kegiatan bimbingan bukanlah kegiatan yang dilakukan secara
kebetulan, incidental, sewaktu – waktu, tidak sengaja/asal-asalan
b.
Bimbingan
merupakan proses membantu individu dengan menggunakan kata membantu berarti
dalam kegiatan bimbingan tidak terdapat adanya unsure paksaan. Dalam kegiatan
bimbingan pembimbing tidak memaksa individu untuk menuju ke suatu tujuan yang
ditetapkan oleh pembimbing melainkan pembimbing membantu mengarahkan terbimbing
( klien ) kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama – sama. Dengan demikian, dalam kegiatan bimbingan dibutuhkan
kerjasama yang demokratis antara pembimbing dengan kliennya.
c.
Bahwa
bantuan diberikan kepada setiap individu dan memerlukannya di dalam proses
perkembangannya, hal ini mengandung arti bahwa bimbingan memberikan bantuan
kepada setiap individu, baik ia anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Hal
ini yang berarti bahwa bimbingan ini diberikan kepada setiap individu, baik ia
berada dalam lingkungan sekolah/diluar lingkungan sekolah.
d.
Bahwa bantuan
yang diberikan melalui bimbingan pelayanan bimbingan bertujuan agar individu
dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Dengan demikian bimbingan itu berusaha membantu agar setiap
individu dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan sebaik – baiknya.
e.
Yang
menjadi sasaran bimbingan adalah agar individu dapat mencapai kemandirian,
yakni tercapainya perkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya sehingga mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang
produktif dan bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan kesejahteraan
masyarakat lainnya.
f.
Untuk
mencapai tujuan bimbingan sebagaimana diatas digunakan pendekatan
pribadi/kelompok dengan memanfaatkan berbagai teknik dan media bimbingan. Oleh
karena itu, kegiatan bimbingan selalu berorientasi kepada pandangan bahwa
individu merupakan pribadi yang unik, dengan segala cirri dan karakteristiknya
yang berbeda dengan individu lain.
g.
Layanan
bimbingan dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik tersebut
dilaksanakan dalam suasana asuhan yang normative. Oleh sebab itu, pembimbing
diharapkan dapat menciptakan suasana asuhan yang dalam budaya Indonesia dikenal dengan istilah Tut
wuri Handayani, ing madya mangun karso, ing ngarso sung tuladha
h.
Bahwa
untuk melaksanakan bimbingan diperlukan adanya personil – personil yang
memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang bimbingan.[3]
3.
Kebaikan
Bimbingan Pendidikan
a.
Pengenalan
terhadap situasi pendidikan yang dihadapi
Dalam situasi pendidikan yang dihadapi oleh murid –
murid baik situasi baru atau lama, murid perlu memperoleh bantuan dan
penyesuaian diri. Hal ini dapat dicapai dengan jalan membantu pengenalan
mengenai hal – hal seperti : system pendidikan, kurikulum, buku, metode
belajar, alat – alat pelajaran, situasi lingkungan sekolah, pengaturan sekolah.
b.
Pengenalan
terhadap studi lanjutan
Bantuan ini terutama diberikan kepada murid-murid kelas
terakhir yang akan meninggalkan sekolah dan akan melanjutkan studinya.
Pengenalan yang diberikan antara lain mengenai jenis – jenis sekolah yang dapat
dimasuki, syarat – syarat masuk ke sekolah lanjutan kurikulumnya, system
pendidikan, cara – cara pemilihan jurusan yang sesuai dan lain sebagainya.
c.
Perencanaan
pendidikan
Untuk mencapai sukses didalam pendidikan maka haruslah
dibuat suatu rencana yang jelas dan nyata mengenai kemungkinan kemungkinan
pendidikan yang akan ditempuhnya. Murid perlu mendapat bantuan dalam membuat
rencana pendidikan yang akan ditempuhnya di masa yang akan datang, sesuai dengan
cita-citanya, bakat minatnya, kemampuan biaya tersebut. Dengan demikian murid –
murid dapat menempuh pendidikan yang didasari oleh suatu rencana yang nyata,
sehingga lebih menjamin tercapainya tujuan
d.
Pemilihan
spesialisasi
Pada saat – saat tertentu murid – murid dihadapkan
kepada pemilihan spesialisasi ( kekhususan ) misalnya pemilihan jurusan pada
kelas- kelas terakhir. Kelas, pemilihan di perguruan tinggi, dan pemilihan mata
pelajaran tambahan.[4]
4.
Kelemahan
– kelemahan Bimbingan Pendidikan
§ Pelaksanaan bimbingan klasikal dengan jumlah
siswa yang terlalu banyak terkesan kurang efektif, karena konselor tidak akan
bisa menyelami karakteristik siswa dalam kondisinya.
§ Pelaksanaan bimbingan kelompok kurang
mendapatkan hasil apabila konselor tidak professional dalam mengelompokan
karakteristik masalah konseling/ siswa yang sifatnya homogeni/serupa
§ Materi pengembangan diri menjadi perdebatan,
karena banyak guru yang berpendidikan non BK mengisi kegiatan tersebut sehingga
sifatnya kurang kondusif
§ Beban konselor yang dihadapkan dengan 150 siswa
misalnya, belum mengalami pemerataan, sehingga di beberapa sekolah seorang
konselor bisa lebih dari 150 siswa yang ditanganinya.[5]
Daftar Pustaka
Asmani, Jamal Makmur. 2010. Bimbingan Konseling di
sekolah. Jogjakarta : Diva press
Surya. Moh. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah.
Bandung : CV. Ilmu
Suyadi. 2009. Bimbingan Konseling untuk PAUD. Jogjakarta
: Diva Press
http : www. Kelemahan bimbingan kelomppok. Html.
Diakses pukul 11.26 jumat 23.09.2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar